Senin, 16 Februari 2009

Rekomendasi Muswil BEM PTNU

POKOK-POKOK PIKIRAN DAN REKOMENDASI
MUSYAWARAH WILAYAH
BEM PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU) SE-NUSANTARA WILAYAH JABODETABEK, BANTEN, JAWA BARAT DAN SUMATERA-KALIMANTAN

1. Komisi Maritim (A)
Bentuk-bentuk rekomendasi :
a. Optimalisasi pemanfaatan hasil laut dengan pengadaan teknologi canggih
b. Meningkatkan sumber daya manusia, untuk meningkatkan hasil laut dengan mensosiaisasikan kemaritiman sejak dini pada peserta didik dan masyarakat umum, dalam lingkup pendidikan formal, non formal, dan informal.
c. Lebih memanfaatkan hasil laut untuk kepentingan domestik (Rakyat)

2. Komisi Agraria (B)
Bentuk Rekomendasi :
a. Meningkatkan kualitas fakultas pertanian PTNU dengan jurusan bentuk formal.
- Agrokultur
- Agrobisnis
- Teknologi Pertanian
- Peternakan

b. Bentuk non-formal
- PBNU mengadakan MOU dengan pihak asing atau pemerintah, khususnya departemen pertanian.
- PBNU harus lebih peka terhadap masalah pertanian di masyarakat
- PBNU mengadakan pelatihan pertanian terhadap generasi muda NU
- PBNU bisa mengakomodir hasil pertanian dengan cara mendirikan koperasi.


3. Komisi Ekonomi Politik
Bentuk Rekomendasi :
- Meminta pengurus PBNU untuk memperhatikan pendidikan yang ada dibawah naungan NU sebagai landasan untuk meningkatkan SDM warga NU di Indonesia.
- Mengingat dan menimbang, sumberdaya alam dan kekayaan yang terkandung di dalamnya, kami minta kepada pengurus PBNU untuk dapat memanfaatkan dan mencari peluang dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga NU di Indonesia, khususnya di bidang perekonomian
- Dalam meningkatkan perekonomian warga NU di Indonesia, kami minta kepada PBNU untuk dapat menciptakan mitra usaha yang berlebelkan NU
- Setelah kami memperhatikan PTNU di Indonesia, dengan adanya diskriminatif Pemda, kami minta PBNU untuk bisa mengadvokasi dan membantu dalam menyelesaikannya.
- Kami atas nama mahasiswa PTNU Se-Nusantara meminta kepada PBNU untuk dapat mendistribusikan kader secara riil dan jelas setelah lulus dari PTNU.
- Meminta kepada pengurus BEM PTNU untuk membut organ taktis dengan nama Centra Gerakan Mahasiswa NU (CGM-NU)

4. Komisi Pendidikan Nahdlatul Ulama (D)
Merekomendasikan Kepada PBNU
a. Segera mendirikan Perguruan Tinggi NU bertaraf internasional
b. Segera Mengoptimalkan APTINU untuk mengakomodir PTNU Se-Nusantara

Notulensi Simposium Pendidikan dan MUswil PTNU

SIMPOSIUM PENDIDIKAN DAN MUSYAWARAH WILAYAH
BEM PERGURUAN TINGGI NAHDLATUL ULAMA (PTNU) SE-NUSANTARA WILAYAH JABODETABEK BANTEN, JAWA BARAT DAN SUMATERA-KALIMANTAN

Rabu, 21-01-2009
Opening Ceremony :

Sambutan ketua Panitia
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera.
Alhamdulillah, mari kita panjatkan keharibaan Allah SWT. Kedua semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW.
Ketiga kalinya kami selaku panitia pelaksana Simposium Pendidikan dan Mussyawarah Wilayah BEM PTNU Se-Nusantara Wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan Sumatera-Kalimantan, sangat berterimakasih kepada para pembicara, para peserta serta undangan yang berkenan hadir dalam acara ini.
Kami para panitia berusaha membuat acara ini sesempurna mungkin, sebagus mungkin, sehingga tidak mengecewakan para peserta.
Selain itu kami tetap mengangkat tema pendidikan adalah merupakan bentuk eksistensi kami sebagai mahasiswa yang merupakan jembatan anhtara masyarakat dan pemerintah untuk mengembangkan daya kreatifitas masyarakat dan menjadikan kemakmuran pada masyarakat dengan pendidikan.
Itu sedikit yang dapat kami sampaikan, kurang-lebihnya kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamieht Thariq
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sambutan Presiden Mahasiswa BEM STAINU Jakarta
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera.
Alhamdulillah-Alhamdulillahirobbil Alamin wa bihi Nastain Ala Umuriddunya Waddin wa Sholatu Wassalam Ala Asrofil Ambiyai wal Mursalin Amma Ba’duh, yang terhotmat bapak yang mewakili Depdiknas, bapak Andi jamaro Dulung selaku Ketua PBNU, Bapak Toyib IM ketua PP. LP. Ma’arif NU, Bapak Adiyaksa Dault menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, serta bapak yang mewakili Komisi X DPR-RI.
Pertama-tama mari kita panjatkan keharibaan Allah SWT. Kedua semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW.
Selanjutnya, seperti yang diungkapkan ketua panitia Tadi saya pun sangat berterima kasih kepada semua yang hadir dalam acara ini dan semua yang berpartisipasi serta semua yang membantu acara ini sehingga berjalan dengan lancar dan sukses.
Serta tidak lupa kami haturkan banyak terimakasih kepada panitia yang dengan jungkir balik, dengan banting tulang demi terlaksananya acara ini.
Ahlan wa sahlan selamat datang kepada peserta symposium pendidikan dan selamat bermusyawarah Wilayah BEM PTNU Se-Nusantara Wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat dan Sumatera-Kalimantan.
Acara symposium pendidikan ini adalah konsep terbaru dngan mengembangkan sayap pendidikan diranah yang berbeda, yakni diranah kearifan local, bagaimana pendidikan dapat menyelesaikan permasalahan bangsa ini harus dimulai dari kemampuan dan sumberdaya yang ada di lingkungannya, sehingga apa yang ada dilingkungannnya dapat berkembang dan dapat berkreasi.
Dari konsep itu maka akan terbentuk masyarakat yang mampu membangun Negara melalui pembangunan daerahnya.
Mungkin demikian yang dapat saya sampaikan. Kurang dan lebihnya saya mohon ma’af.
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamieht Thariq
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sambutan Juru Bicara BEM PTNU Se-Nusantara
Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam Sejahtera
Alhamudulillahirobbil alami wbihi nastain ala umuriddunya waddin amma ba’du, Allahumma Sahalli Ala sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad.
Yang terhormat Bapak Andi Jamaro Dulung sebagai Ketua PBNU, Yang terhormat Perwakilan dari Gubernur DKI Jakarta, tang terhormat, BapakToyib IM, yang terhormat Bapak dari omisi X DPR RI, yang terhormat Bapak Wawan Djunaidi, Ketua STAINU Jakarta, dan taklupa para Presiden Mahasiswa PTNU atau yang mewakilinya.
Kita semua tahu meskipun BEM PTNU baru didirikan dua tahun yang lalu, saat ini sudah beranggotakan 130 BEM Perguruan Tinggi yang berasal dari seluruh nusantara
Mereka yang bergabubf dalam organisasi ini adalah perguruan tinggi yang berada dibawah struktur NU dan yang secara cultural memiliki kesamaan Visi dan Misi dengan NU, saat ini regionisasi yang ditetapkan adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jabodetabek, Indonesia Timur, Sumatra-Kalimantan dan Nusra.
Pendiria BEM PTNU ini diharapkan mampu menjadi asset bangsa yang bermanfaat dalam peningkatan kualitas pendidikan dan sumberdaya manusia di Indonesia.
Sementara itu ada harapan dimasa mendatang, NU tidak agi dikenal dengan Pondok Pesantren yang tersebar seantero nusantara. Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia ini telah memulai pengembangan pendidikan tinggi melalui sejumlah perguruan tinggi bermutu.

Sambutan Ketua Stainu Jakarta (Wawan Djunaidi, MA.)
Assalamu’alaikum Warahamatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah hirobbil alamin Wabihi nastain Alla Umuriddunya Waddin, Amma ba’duh
Yang terhormat Bapak Andi Jamaro Dulung selaku Ketua PBNU, Yang terhormat Perwakilan dari Gubernur DKI Jakarta, tang terhormat, BapakToyib IM, dan yang terhormat Bapak dari omisi X DPR RI.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dan sholawat erta salam semoga kita tetap haturkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW.
Saya sangat bangga kepada teman-teaman mahasiswa yang masih bisa eksis dalam dunia kemahasiswaan sesuai dengan tri darma perguruan tinggi, saya sangat bangga karena para mahasiswa NU mampu membuat acara yang besar ini dengan membuat wadah yang dinamakan BEM PTNU, walaupun bisa dikatakan BEM PTNU masih balita tetapi mampu menunjukkaan hasil yang spektakuler, tetapi saya himbau agar peningkatan kejya-kerja BEM PTNU jangan melupakan kelompok-kelompok marginal yang sampai sekarang kurang mendapatkan perhatian. “tenaga dan fikiran kita harus kita gunakan untuk membantu mereka.” Jadi kita harus tetap semangat “tangan terkepal dan maju ke-muka”.


Ketua PBNU
(Dr. Andi Jamaro Dulung)
Assalamu’alaikum Wr-Wb.
Saya secara pribadi sangat aprisiet sekali dengan acara yang menyatukan para kader-kader NU, dalam sebuah wadah yang baru 2 tahun, wadah akademis yang membawai kampus-kampus se-Nusantara, ada yang dari sumatera ada yang dari Kalimantan,a da yang dari jawa, ada yang dari sulaweai, dan banyak lagi yang lainnya.
Pengembangan pendidikan tinggi dilingkunagan NU harus berbasis pada penciptaan tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan oleh masyarakat. Harus diakui, selama ini pendidikan tinggi NU masih terkonsentrasi pada jurusan keagamaan.
Kita membutuhkan tenaga ahli dalambidang maritime, teknologi, bioteknologi, telekomunikasi dan lainnya.
Sedikit mengutup hadits Rasuullah, bahwasanya jika ingin berhasil didunia dan akhirat semuanya harus dengan ilmu. Namun ada sebuah pertanyaan lanjutan yang harus dijawab, “ilmu seperti apa yang kita butuhkan, mempelajari ilmu masa lalu atau ilmu masa depan?.
Memang seharusnya diperguruan tinggi NU harus mengembangkan jurusan-jurusan yang lain tidak agama saja, sehingga tidak terjadi adanya sarjana-sarjana yang menganggur.
Mengingat ketetapan kemarin tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP), saya mengharapkan agar perguruan tinggi NU menambah jurusan, karena disini tidak perlu terlalu banyak birokrasi dengan pemerintah, itu kesempatan bagi kita untuk mengembangkan diri. Karena untuk menembah jurisan hanya perlu rektornya saja.


Sedangkan yang mewakili Gubernur DKI Jakarta mengatakan penting untuk mengembangklan hal yang seperti ini, karena memang secara umum kebijakan pembangunan di bidang pendidikan ditujukan untuk menghasilkan manusia-manusia yang tidakpandai hanya secara akademik juga untuk siap merebut pusar kerja, pendidikan juga ditujukan untuk menciptakan manusia yang mandiri dalam kehidupan bermasyarakat, yang bertanggug jawab serta tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing individu, untuk merasakan kepekaan sosia.
Menyoroti peran mahasiswa yang bergabung dengan baik dalam organisasi, sebagai wadah gerakan untuk pembelajaran mahasiswa menuju mensejahterakan rakyat, karena mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai telenta berfikir dan bekerja dalam merubah bangsa ini untuk menhadi lebih maju, disamping itu mahsiswa adalah calon pemegang pemerintahan di masa yang akan datang, oleh karena itu mahsiswa harus menyiapkan dirinya dengan sesiap mungkin sehingga tidak terjadi kejomplangan kemakmuran masyarakt.. dengan BEM PTNU yang memiliki power yang sangat besar, sebagai anak NU dan anak bangsa harus mengemban amanat kepemimpinan bangsa dimasa yang akan datang.
Walaupun demikian BEM PTNU yang merupakan organisasi intra kampus harus mampu menjadi agem of social cange, karena sesuai dengan tri darma perguruan tinggi, yakni salah satiny pengabdian terhadap masyarakat.
Oleh karena itu mahasiswa penting untuk membangun jati diri yang secara pribadi seorang calon pemimpin kader bangsa, adalah harus memiliki 5 sikap dasar dan 3 persyaratan utama dan ditempuh melalui 3 cara; yakni sebagai berikut : 5 syarau tersebut adalah jujur, berani mengambil resiko dan bertanggung jawab, komitmen dan siap untuk berbagi. 3 syarat antara lain adalah Do’a, bersyukur, dan mengucapkan Syukur. Tiga cara adalah : Shalat, tuntutan pada diri sendiri untuk berubah,dan berusaha untuk menjadi suri tauladan.
Dengan konsep diatas organisasi akan berubah menuju jenjang seperi yang tertuang dalam visi organisasi tersebut, begitu pula dengan Negara jika manusianya dikonsep seperti itu maka akan menuju visi yang di cita-citakan bangsa yersebut.

Diskusi : “Pendidikan Menjawab Problem Bangsa”
Herwindo Haribowo, Ph.d.
Staf ahli bidang Iptek
Pendidikan nasional Indonesia dapat ditinjau dari dua varian, yang pertama adalah dari tataran nasional dan global, sedangkan yang ke dua dapat ditinjau dari tataran teknis kependidikan. Adapun tinjauan dari tataran nasional & global dapat dirumuskan sebagai berikut:
- NKRI ; bagaimana pndidikan mampu mengimplementasikan hasil daripada pendidikan tersebut untuk membangun dan mempertahankan NKRI.
- Globalisasi; bagaimana pndidikan mampu mengimplementasikan hasil daripada pendidikan tersebut untuk menjalankan Negara dengan baik dan dapat bersaing dengan Negara lain.
- Kesejahteraan; bagaimana pndidikan mampu mengimplementasikan hasil daripada pendidikan tersebut untuk menuju kesejahteraan masyarakat Indonesia.
- Pendidikan; merupakan sarana yang pas untuk mengembangkan serta menuju kemakmuran dan kesejahteraan setiam manusia.
- Budaya & sistem ketatanegaraan, dll.

Sedangkan tataran teknis kependidikan adalah bagaimana pendidikan mampu mengembangkan mutu setiap warga Negara serta mutu pendidikan nasional dan menuju sistem pendidikan nasional yang fokus pada:
• Infrastruktur dan instrumen pendidikan (sarana & prasarana, kurikulum dsb.)
• Tenaga pendidik (guru & dosen)
• Kegiatan pembelajaran

DPR RI Komisi X
Assalamu’alaikum Wr-Wb.
Terima kasih kepada moderator yang memberikan waktunya untuk saya berbicara sedikit tentang pedidikan.
Yang terhormat, Bapak Herwindo Haribowo, Ph.d. Staf ahli bidang Iptek, bapak Toyib IM. (Ketua PP LP. Ma’arif NU), dan tak lupa para peserta Simposium Pendidikan dan Musyawarah wilayah BEM PTNU Se-Nusantara,.
Pendidikan memang merupakan hal yang sangat benar sekali jika dikatakan sebagai hal yang menjawab persoalan bangsa, karena dengan pendidikan masyarakat kita akan tahu tentang manfaat sumberdaya yang dipunyai, sehingga mereka mampu mengembangkan sumberdaya alam itu menjadi hal yang dapat dimanfaatkan oleh diri sendiri maupun masyarakat yanglain, dengan itumaka dia akan mendapatkan keuntungan, dan akan tercipka kemakmuran bagi dirinya dengan dia mendapaktan keuntungan ekonomi sedangkan orang lain bisa mendapatkan manfaat dari karyanya.
Di dalam agama Islam sendiri sudah disebutkan bahwa pendidikan adalah ha yang wajib dikerjakan dan dengan pendidikan manusia akan di angkat derajatnya (yarfaulladhina amanu mingkum walladhina utul ilma darajah).
Mengenai RUU BHP yang dusahkan menjadi UU BHP, memang dangat disesalkan, karena dengan ini pendidikan akan dikomersilkan, namun saya dan kawan-kawan yanglain berusaha untuk tidak disahkan, tetapi kita masih kalah dalam penentuannya. Walaupun demikian saya sangat menghimbau kepada semua akademisi untuk selalu meningkatkan kualitas keilmuan yang ada, selalu menjaga keilmuan yang ada, karena tadi sudah dijelaskan dengan ilmu kita akan mendapatka segalanya sesuai dengan ilmu yang kiata miliki.

Menteri Pemuda dan Olahraga
Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam Sejahtera
Alhamudulillahirobbil alami wabihi nastain ala umuriddunya waddin amma ba’du, Allahumma Sahalli Ala sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad.
Terimakasih kepada moderator yang telah memberikan waktunya kepada saya untuk berbicara dan sebelumnya terimakasih kepada panitia dan BEM STAINU Jakarta serta kepada BEM PTNU Se-Nusantara yang memberikan waktu kepada saya untuk bertatap muka kepada para mahasiswa, kepada padre pemuda.
Yang terhormat para sesepuh, para pembicara dan kawan-kawan mahasiswa semua, maaf mungkin omongan saya ya kayak begini, “ceplas-ceplos”.
Berbicara tentang pendidikan menjawab problematika bangsa, memang benar jika dikatakan jika pendidikan adalah alat untuk menjawab problem bangsa, karena dengan pendidikan Negara dapat ditentukan apakan Negara itu maju atau tudak.
Ini adalah forum yang sangat menggembirakan bagi saya, sudah lama saya tidak mendengar perkumpulan mahasiswa, sekarang muncul BEM PTNU se-Nusantara, yang berusaha konsis di dalam dunia pendidikan, namun saya menghimbau kepada para mahasiswa agar tidak hanya mengandakan wacana saja tetapi dengan Action.
Selain itu sebagai seorang akademisi mahasiawa harus bisa mengembangkan dan melaksanakan tridarma perguruan tinggi dengan sebaik-baiknya.

PP. LP. Ma’arif NU.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera.
Alhamdulillah-Alhamdulillahirobbil Alamin wa bihi Nastain Ala Umuriddunya Waddin wa Sholatu Wassalam Ala Asrofil Ambiyai wal Mursalin Amma Ba’duh,
Yang terhormat Bapak Herwindo Haribowo, Ph.d. Staf ahli bidang Iptek, bapak dari komisi X DPR RI dan tak lupa para panitia serta peserta Simposium pendidikan dengan tema “pendidikan Menjawab Problem Bangsa”.
Tema yang diangkat adalah tema yang sangat besar dan merupakan tema yang sangat benar, namun harus diingat pendidikan di Negara kita ini tidak akan maju jika tidak diberengi dengam birokrasi yang memadai ditataran pemerintah, pemerintah harus mengendalikan pendidikan ini dengan sebaik-baiknya, dengan adanya otonomo kurikulum sekolah yang dituangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan hal yang bagus kara memperhatikan kerifan local, kemampuan local, serta sumber daya local. Namun, anehnya mengapa RUU BHP bisa disahkan dan menjadi UU BHP, ini adalah sifat kapitalisme yang harus kita buang jauh-jauh dari negri ini, disamping itu pendidikan yang dicanangkan pemerintang dengan anggaran yang direncanakan 20 %, juga belum mencapai target yang di inginkan.
Oleh karena itu saya menghimbau kepada semia mahasiawa untuk tetap mengembangkan pendidikan yang pasti akan bermanfaat bagi kita, selain itu mahasiswa harus terus meningkatkan kualitas belajar, bagi perguruan tinggi NU khususnya agarselalu membenahi pendidikannya, jangan asal-asalan, asl lulus aja nanti juga masuk di PNS, ya paling di Departemen Agama.
Kita harus selalu mencoba berkarya, memasuki ruang-ruang yang lain yang mana warga NU masih minim dibidang itu, seperti dibidang ekonomi, atau dibidak eksakta.
Mingkin itu yang dapat saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamiet Tharieq
Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Kamis 22-01-2009
Setelah tiba di tempat acara, yakni di wisma PTAIS Kopertais DKI Jakarta sekitar jam 19.00, para peserta langsung istirahat, dan pada pagi harinya ada beberapa session yaitu :

Session I
“ Telaah Kritis Situasi dan Kondisi Nasional dalam Prespektif Setrategi dan Gerakan Global”
Dengan narasumber
- Adhi Massadi dari Komite Indonesia Bangkit (KIB)
Dalam acara ini adhi massadi mengatakan, yang intinya bahwa situasi dan kondisi nasional pada saat ini masih terpengaruh oleh bangsa lain yang merupakan Negara-negara besar di dunia, seperti Negara Amerika dan Negara-negara Eropa, karena itu butuh adanya perubahan pola gerakan yang dapat mengkanter krisis multidimensi seperti pada tahun 1997-1999.
Krisis Amerika dan Eropa menjadi krisis global, karena Negara-negara tersebut adalah Negara yang sangat berpengaruh bi dunia, sehingga Negara-negara lain khususnga Negara-negara berkembang seperti Indonesia akan menerima imbasnya, namun kita harus mampu merubah pola perekonomian bangsa kita agar tidak merambah ke bagian yang lebih vital.

- Endra Priyatna
Acara ini adalah acara yang aneh menurut saya, kenapa?, karena biasanya para mahasiswa lebih sering membuat acara dengan maistrime Politik dan issue-issue social. Ini isunya tentang pendidikan, di tarik kepada situasi dan kondisi Nsional dalam prespektif setrategi dan gerakan global.
Seperti yang dikatakan bapak Adhi tadi bahwa memang hampir semua Negara dipengaruhi oleh kebijakan global, Iran sekalipun yang notabene adalah Negara yang keras menentang zionos, masih terpengaruh juga dengan kebijakan global. Apalagi Negara kita sangat terpengaruh sekali dengan kebijaka-kebijakan global, seperti pada tahun 1997 kita terkena krisis moneter dilanjutkan dengan krisis multi dimensi, adaah akibat dari krisis yang dialami oleh negera-negara maju seperti Negara-negara di Eropa.

Session II
’Membangun Ekonomi Berbasis Maritim dan Nalar Sistem Pendidikan Nasional”
Dengan narasumber:
- Sekretaris Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan
Sekertaris Jenderal DKP mengungkapkan bahwa negara kita adalah negara yang sangat kaya akan sumberdaya alam khususnya dilaut, dimulai sejak perjanjian Djuanda yang memperluas daerah kelautan negara kita menjadi 3,1 juta km2 yang merupakan perairan territorial, dengan Zona Ekonomi Ekslisif (ZEE) Indonesia 2,7 juta km2, Panjang Pantai 95.181 km dan Jumlah Pulau 17.480 pulau (12.000 tdk berpenduduk), namun sayang dengan wilayah laut yang seluas itu kita sampai saat ini belum mampu untuk menerima hasil yang maksimal, karena memang infrasrtuktur dan pendanaan yang tidak cukup memadai, dengan wilayah yang sangat luas tersebut.
Ada beberapa potensi alam laut yang sebenarna sangat dapat membantu mengembangkan perekonomian kita yakni salah satunya potensi sumberdaya non-hayati laut, seperti ladang minyak lepas pantai, jalur laut kepulauan indonesia/transportasi, keindahan alam, pertambangan dipulau-pulau kecil dan bmkt, semuanya itu adalah potensi yang dapat kita ambil untuk merauk keuntungan ekonomi yang sangat besar. Semua nya adalah bagaimana untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, jadi amanah UU untuk mensejahterahkan rakyat adalah amanah yang harus diemban dan harus dipikul oleh para mahasiswa dan pemuda di masa yang akan datang, ada tantangan bagi bangsa kita kedepan , dengan cara pembangunan kelautan, ada beberapa sector yang harus ditekankan antara lain
a. Pengembangan marikultur
b. Pengembangan penangkapan ikan
- Optimalisasi pengelolaan wpp
- Penguatan industri perikanan
- Moderenisasi pelabuhan
- Penyebaran peta fishing ground
c. Pengembangan industri pengolahan ikan
- Peningkatan mutu & nilai produk hasil perikanan
- Pengembangan sistem rantai dingin
- Optimalisasi upi
d. Penanganan illegal fishing
- Vms
- Mcs
e. Pengembangan produk air laut dalam
Air mineral, garam dapur, bir, kue, roti, shampoo dan bahan kosmetik lainnya, juga untuk perikanan budidaya.
f. Pengembangan Bioteknologi Kelautan
- Ekstraksi Natural Products (Bioactive substances) dari biota laut untuk industri makanan & minuman, farmasi, dan kosmetika.
- Rekayasa genetika
- Bioremediasi pencemaran lingkungan
g. Pengembangan Energi Terbarukan
- Pengembangan Listrik tenaga Hybrid utk Pulau-Pulau Kec
- Energi kincir
- Energi Alternatif /
- Listrik Tenaga Surya
- Alat desalinasi
- Telpon satelit
h. Pengembangan Industri Galangan Kapal
i. Pengembangan SD Non Konvensional
- Pengembangan perairan laut dalam (deep sea) dan laut lepas (high sea);
- Pengembangan sumberdaya mineral baik di wilayah pesisir, laut nusantara, laut teritorial, ZEE maupun di laut lepas;
- Pengembangan sumberdaya energi yang berasal dari dinamika kelautan dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion)
- Pengembangan sistem informasi kelautan untuk menghasilkan informasi yang akurat dan terbaru

Dari beberapa pengembangan itu akan menunjang perekonomian kita, jika semua berjalan dengan lancer maka komoditas ekpor Indonesia di bidang kelautan dan maritim akan selalu meningkat, sehingga devisa Indonesia akan semakin banyak.

Semua akan dapat dikembangkan jika dibarengi dengan pendidikan yang memadai dalam kaitannya dengan penidikan kelautan (Maritim), karena dari pendidikan yang berbasis maritimlah semuaanya tentang kelautan akan dapat ditingkatkan, karena setiap perguruna tinggi yang membidangi tentang kelautan pasti berusaha untuk menjadi Agent of change, disana juga terdapat Continuing Education dengan berbasis R & D, di perguran tinggi juga akan mengadakan Research, sehingga dapat membantu Industry Partners (Incubators, dan pengembangan teknologi kemaritiman akan semakin maju.

Namun kadang alam memang perlu diwaspadai, banyak bencana terjadi di negeri kita ini, khususnya di laut, seperti Tsunami di aceh dan pandaran, serta seriny terjadi gempa yang pusatnya begrada di laut, karena Negara kita berada tepat pada pertemuan lempeng pasifik dan mediterania, maka sering terjadi gesekan yang mengakibatkan gempa, maka untuk memantau kondisi lautan dan pantai dan diminati oleh Pemprov dan Pemkab di seluruh Indonesia (Pertama utk. Pemkab Kep. Seribu) dengan metode floating – bouy buatan brkp

- Dr. Subiyakto Cakra Wardaya (LP-NU)
Di dalam session yang ke tiga ini Dr. Subiakto Cakra Wardaya mengungkapkan bahwa perekonomian akan berkembang jika dibarengi dengan metode-metode yang hamdal dan setrategi-setrategi yang jitu, sehingga muncul kemakmuran dan ketahanan pangan akan menjasi lebih kuat.
Mengenai kelautan dan sumberdaya laut agar dapat kita manfaatkan dengan semaksimal mungkin, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan yakni bagaimana kita mampu memberdayakan potensi sumberdaya alam yang ada, yaitu dengan cara memberikan landasar dasar, apa landasan dasar itu? Pendidikan tentunya, dan yang kedua adalah dengan membuat lembaga yang langsung terjun dalam masyarakat sebagai wahana penguatan pangan kita dan mengetur semua pasar tentang kelautan kita, seperti di bidang agrarian ada lembaga yang mengatur keluar masuknya beras, dan menjadi badan penguat ketahanan pangan kita yaitu Bulog. Di bidang maritime juga perlu mendirikan bulog khusus kelautan, sehingga tidak terjadi monopoli pasar karena ada campur tangan pemerintah yang mengendalikan laju pasar.
Kembali lagi pada prespektif pendidikan, bahwa memang kalau dilihat dari wilayah Indonesia yang sangat luas lautnya, tidak cukup pendidikan yang ada di negeri ini mencetak SDM yang mampu menangani kelautan Negara kita. Maka perlua adanya pengembangan dan pembangunan ya…paling tidak di setiap daerah yang banyak potensinya mempunyai perguruan tinggi di bidang keautan.

Session III
”Membedah Potensi Agraria Indonesia Menuju Kemandirian Bangsa”
Nara Sumber :
- Syukur Iwantoro
(Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pertanian)
Indonesia adalah negeri agraris, basis negeri Indonesia adalah pertanian, maka perlu adanya pengembangan keilmuan di bidang pertanian, tidak hanya sebagai petani yang Cuma mengandalkan otot saja yang hasilnya kurang maksimal, tetapi dengan ilmu pengetahuan dan pendidikandengan pertanian maka akan memberikanpengetahuan yang lebih kepada para petani sehingga pertanian yang digarap akan semakin maju dan mendapatkan hasil yanga maksimal. Karena pertanian di Indonesia sangat berpengaruh dengan perekonomian bangsa seperti
• kontribusi terhadap produk domestik bruto
(ilustrasi : pada tahun 1997/1998/krisis ekonomi global : perekonomian nasional menurun 13,13 %, sector pertanian hanya turun 0,74%. pada periode berikutnya, pdb sector pertanian mulai tumbuh kembali, dan mampu tumbuh lebih cepat dibanding sector lain)
• perolehan devisa
• penyedia pangan dan bahan baku industri
• pengentasan kemiskinan
• penyedia lapangan kerja
• peningkatan pendapatan masyarakat

Walaupun masih terdapat kondisi dan permasalahan sektor pertanian, antara lain :
Tekanan krisis ekonomi global
Tekanan populasi penduduk
• Tahun 2009 : 220 juta jiwa (populasi terbesar terkonsentrasi di p. Jawa)
• Proyeksi tahun 2025 : 273 juta jiwa, laju pertumbuhan 1,25% atau 2,7 juta pertahun
Tekanan ketersediaan, kepemilikan dan alih fungsi lahan
Total daratan Indonesia 188,2 juta Ha : sesuai untuk pertanian 100,7 juta Ha, yaitu 24,5 juta Ha lahan basah (sawah) dan 76,2 juta ha untuk lahan kering. Untuk lahan basah yang telah digunakan seluas 7,79 juta Ha (43,89% berada di P. Jawa dengan kontribusi menghasilkan beras 56,1% total produksi beras nasional). Diatas kertas masih tersedia cadangan lahan sawah 16,7 juta ha, terluas terdapat di propinsi papua, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
- Kepemilikan
• Rata-rata penguasaan lahan pertanian perkapita penduduk Indonesia : 0,9 Ha/kapita,
• Dominan penguasaan lahan pertanian kurang dari 0,5 Ha/kapita
Dari keseluruhan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian sebesar 100,7 juta Ha, sekitar 55,78% lahan yang beralih fungsi tersebut adalah lahan sawah, dan dari total lahan sawah yang beralih fungsi 84% justru terjadi di Jawa. Sementara di Jawa Barat sebesar 87,45% dari total konversi di P. Jawa.
Luas lahan sawah terus mengalami penurunan dengan laju 0,75%, dan luas lahan sawah di P. Jawa menurun dengan laju 0,21% per tahun

Dalam konteks pertanian, lahan mempunyai 3 nilai
1. Nilai ekonomis
• Merupakan faktor produksi utama yang bersifat unik, tidak dapat digantikan
• Ketersediaan lahan : syarat keharusan à pertanian berkelanjutan
• Terutama dalam perannya mewujudkan ketahanan pangan secara berkelanjutan
Nilai sosial dan budaya
Nilai religius

Alternatif solusi keagrariaan indonesia ke depan; Menuju kemandirian bangsa
Dalam rangka ketahanan pangan nasional pada khususnya, dan memperhatikan multifungsi pertanian pada umumnya, diperlukan lima kebijakan nasional yang diwujudkan dalam bentuk perundang-undangan nasional. Ke lima kebijakan nasional tersebut adalah sebagai berikut :
Ø Kebijakan pengembangan sistem informasi lahan pertanian;
Ø Kebijakan penatagunaan lahan pertanian : skala prioritas daerah/wilayah strategis pertanian pangan (strategi kuota produksi antar daerah;
Ø Kebijakan insentif dan disinsentif pangan;
Ø Kebijakan bidang hukum dan law enforcement (pemerintah/pelaku usaha/masyarakat);
Ø Kebijakan keagrariaan terkait pengendalian lahan pertanian.
Dengan lima kebijakan diatas Insya-Allah ketahanan pangan indonesia akan semakin kuat.


- Dr Ir Fauzi Masud,Msc(Staf Ahli Menteri Kehutanan)
- Hutan : suatu kesatuan ekosistem (hamparan, sumber daya alam hayati, didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan).
- Kawasan hutan : wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Indonesia mempunyai hutan yang cukup luas yaitu sekitar 120,35 jt ha yang Kaya keanekaragaman hayati
Hutan merupakan penyangga kehidupan dengan fungsi ekologi, ekonomi & social, hutan juga merupakan komponen penting dlm perubahan iklim serta sbg kondisi pemungkin pembangunan sektor lain
Hutan Indonesia yang terdiri dari 66,35 Ha Hutan Produktif, 20,5 Hutan Konservasi, dan 33,5 Hutan Lindung, adalah merupakan aset yang sangat besar dansangat berharga bagi kehidupan manusia pada umumnya dan kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengelola dengan melestarikan hutan yang ada, dengan merawat dan menanam kembali hutan-hutan yang telah gundul.
Pemanfaatan hutan dibagi menjadi 4 macam :
1. Manfaat Langsung (Direct use)
Manfaat langsung ini dipilah menjadi Konsumtif; adalah barang-barang komersial yaitu kayu, buah-buahan, binatang, rotan, obat-obatan, arang, dan semua yang dapat dijual. Sedangkan yang ke dua adalah Non-Konsumtif: adalah barang-barang yang di pakai sendiri
2. Manfaat Tidak Langsung (Indirect use)
Perlindungan habitat, perlindungan DAS, tanah dan air, penyerapan karbon
3. Manfaat Pilihan (Optional use)
Pengaturan stok untuk keperluan masa depan, pengaturan manfaat konservasi tanah dan tata air
4. Manfaat Passive (Non-use or passive use)
Manfaat passive ini diklarifikasi menjadi 2 bagian yakni; pertama Nilai keberadaan (Existence use), seperti Lokasi-lokasi budaya peninggalan zaman kuno atau tempat sakral dan suci yang dipercaya oleh masyarakat . Kedua Manfaat untuk generasi yang akan datang (Bequest for future generation), seperti Memelihara sumberdaya alam untuk kepentingan generasi yang akan datang.

Selain itu pemerintah juga berkuasa untuk mengatur perijinan pengatugran hutah, agar hutan tidak dimanfaatkan pihak yang tidak berwewenang dengan seenaknya, dan tidak terjadi kerusakan hutan dan ekosistemnya.
Pemberdayaan hutan agar dapan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, dan dapat bekerja sebagai paru-paru dunia dengan maksimal, maka kiranya perlu pemberdayaan yang ekstra, salah satunya dengan menumbuhkembangkan kesempatan, kemauan dan kemampuan untuk berpartisipasi serta pengembangan kapasitas individu, organisasi dan jejaring kerja penyuluhan, diklat, serta pendampingan akses pengelolaan hutan.
Kerusakan hutan telah menimbulkan berbagai dampak negatif pada lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budaya. Saat ini, permasalahan hutan Indonesia bukan hanya urusan domestik, tetapi telah menjadi keprihatinan dunia dan meletakkan isu tersebut pada bagian penting dari proses negosiasi. Wajah kehutanan Indonesia saat ini, tidak terlepas dari belum adanya kesamaan pandang para pihak dan berbagai sektor masih berjalan sendiri berdasarkan tugas yang diemban, belum bersinergi. Perbedaan persepsi tentang desentralisasi juga telah memberikan andil dalam berbagai pelanggaran hukum dan laju deforestasi yang tajam dalam lima tahun terakhir. Desentralisasi kehutanan selama ini seakan terjebak dalam polemik perdebatan kewenangan, belum berorientasi upaya mewujudkan pengelolaan hutan lestari dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. SDH belum mendapat penilaian wajar dari sisi keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan yang diberikannya (undervalued), baru terbatas pada kayu dan penyediaan lahan. Selama kita masih terjebak mengurus manfaat hutan berupa kayu yang hanya memberikan manfaat sekitar 3-5% dari nilai total ekonomi SDH. Kita masih belum optimal menggarap sisa 95% dari nilai manfaat SDH.
Untuk itu, dalam periode 2005-2009 kedepan, departemen kehutanan mencanangkan 5 (lima) target sukses dalam hubungannya dengan program pembangunan nasional, yaitu :
1. Pemberantasan pencurian kayu di hutan negara dan perdagangan kayu ilegal
2. Revitalisasi sektor kehutanan, khususnya industri kehutanan
3. Rehabilitasi dan konservasi sumber daya hutan
4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar hutan
5. Pemantapan kawasan hutan

Pemantapan kawasan hutan harus dilakukan dengan memperhatikan
- Kawasan
- Informasi sumber daya hutan
- Kelembagaan/unit pengelolaan

Permohonan izin perubahan lahan hutan menjadi lahan lain yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sesuai dengan Pasal 19 ayat (1) UU No. 41 tahun 1999:
“perubahan fungsi dan peruntukan kawasan hutan ditetapkan oleh Pemerintah berdasarkan penelitian terpadu”.
Pasal 19 ayat (2) :
- Perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak penting, cakupan luas dan bernilai strategis dengan persetujuan DPR
- Pasal 47 PP No. 44 tahun 2004 :
- Kawasan Hutan yang berubah menjadi APL akibat paduserasi TGHK dan RTRW dilakukan melalui proses perubahan peruntukan.
- Pasal Penjelasan Pasal 29 ayat (2) UU No. 24 tahun 1992 :
- Perubahan fungsi ruang yang berskala besar seperti dari kawasan hutan menjadi non – kehutanan memerlukan pengkajian dan penilaian secara lintas daerah, lintas sektoral dan terpusat, dikoordinasikan oleh Menteri..

- Ilyas Indra (Pengamat Muda)
Refleksi dan Tindakan
Negara lebih maju tidak tergantung pada lamanya Negara tersebut merdeka, tetapi karena pendidikannya yang bagus, seperti India dan mesir, mesir sudah 2000 tahun lebih tetapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi India lebih maju dari pada Mesir.
Selain itu ketersediaan dumber daya alam juga tidak menjamin Negara tersebut akan menjadi kaya
Ras dan warna kulit juga tidak menjamin kecerdasan seseorang, karena intelegensi seseorang itu sama, hanya bageimana manusia tersebut mau mengasahnya agar dapat bekerja lebih maksimal, survey membuktikan bahwa komunikasi antara orang yang negaranya kaya dengan orang yang negaranya terbelakang ternyata sama saja, sekali lagi hanya pengetahuan dan pengalaman yang membedakan mereka, selain itu yang membedakan juga adalah akhlak dan perilaku mehreka (EQ) dan bagaimana mereka mau belajar dan bekerja.

Session VI
“Membedah Konsep Pendidikan Nasional Prespektif Ekonomi Politik Indonesia”
Nara Sumber:
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia
Asssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Hadirin sekalian, tadi malam saya mendapat instruksi untuk mewakili beliau (mentri). jadi saya berharap walau mewakili tapi memuaskan.
Di Indonesia terdapat 199 kabuten desa tertinggal. Semakin hari semakin mudur. Kita di departemen Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia berharapan ada percepatan di daerah-daerah menuju kondisi yang lebih bik. Ada beberapa factor masalah kemiskinan masyarakat, karena kita tidak bias memanfaatkan, atau kita tidak bias memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA), akses / jaringan dan letak geografis.
tugas kementrian ini adalah mempercepat pembangunan dalam berbagai sector,hanya saja banyak hal yang belum baik
singkronisasi. seperti contoh, sekolah dibangun tapi jalan tidak dibangun. jadi belum ada singkronisasi.oleh karenannya kita berharap mudah-mudahan dapat berjalan dengan cepat
sentralistik, pembangunan yang masih terjadi di Negara ini masih sentralistik, lebih mementingkan pada beberapa daerah saja, pemerataan yang kurang memadai.
Jadi memang ada kebijakan yang khusus guru. Beberapa pemerintah membuat perda pendidikan guna dapat alokasi dana secara efektif dan efesien. pendidikan adalah kunci kemakuran bangsa. di Malasyia mahasiswa yang kelas satu disekolahkan ke barat, kelas dua ke malasyia dan kelas tiga di Indonenesia.
Di Indonesia tidak ada sistem penggalihan. Sedangkan diluar negri terdapat system pengalihan itu, sehingga mereka dapat mengembangkan kreatifitas dengan tidak perlu mengulang ke dua kali dalam pengembaraan akademisnya.

Seiring dengan tuntutan zaman dan pembangunan, maka pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan dan dikelola dengan tertib, teratur, efektif, dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna). Sebab tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup dan berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka.
Untuk itu dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sasaran pendidikan daerah tertinggal adalah untuk :
a. Meningkatkan akses, pemerataan, kualitas pendidikan masyarakat dan aparatur pemerintah.
b. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perluasan kesempatan kerja.
c. Meningketkan kualitas sumber daya manusia dari keadaan tidak atau kurang mampu menjadi mampu sehingga memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Untuk mencapai sasaran tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) agar dapat mengelola potensi local secara efisien dan berkelanjutan, agar mencapai kemakmuran dan ikut serta mengembangkan sector riil yang menjadi unggulan daerah setempat.
Komitmen pemerintah tentang pendidikan sesuai dengan pasal 5 UU 20/2003, bahwa setiap warga Negara empunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.” Selanjutnya pada pasal 34 ayat (1) menyatakan “pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tenpa memungut biaya”. Ini berarti semua anak Indonesia dimanapun wajib mengikuti pendidikan dasar dengan biaya yang ditanggung pemerintah.
Kebijakan pendidikan didaerah tertinggal diatur dalam UU No.20 tahun 2003 dalam peleksanaannya di daerah tertinggal sangat terkait dengan UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah sebagaimana diubah dengan UU No. 32 tahun 2004 yang menganut pola desentralistik.
Kementrian PDT telah mengatur pola pendidikan di daerah tertinggal pada tahun 2004-2009 antara lain:
- Memenuhi hak-hak dasar atas layanan pendidikan dasar bagi masyarakat didaerah tertinggal
- Meningkatkan kemampuan dan kewirausahanan masyarakat setempat sehingga mampu meningkatkan pendapatan keluarga di daerah tertinggal.
- Meningkatkan kualitas pelayanan dan bantuan kesejahteraan social bagi Komoditas Adat Terpencil (KAT) dan meningkatkan peranan pemuda dalam pembangunan didaerah tertinggal.

Doli Ardianto
(KNPI)
Asssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Saya cukup senang bisa bersama dalam forum ini bersama dengan kalian.saya baru tahu jika sekarang banyak persatuan seperti BEM PTNU, di zaman saya tidak ada yang seperti teman-teman.
Satu hal yang perlu diperhaikan, yaitu
Blue print terkait dengan system dan UU pendidikan. Kita seharusnya membuat program, dengan membuat blue print dan melaksanakan program baru kita bias berharap kucuran dana yang merupakan hasil dari jerih paya membuat konsep dan me.lakasanakan program dari konsep tersebut. kita dana lebih dulu baru bicara program.seluruh sector, termasuk pendidikan, sudah dimasuki racun liberalisasi termasuk BHP yang komersial itu. 60 % pelajar kita pernah melakukan hubungan seksual, ini akibat dari liberalisasi. mereka bergaya. Namun, kita recersis dari Barat.
Seharusnya pembangunan kita dari sector bawah. ekploitasi sumber daya alam itu membuat. Dulu di zaman bung karno, telah dikembangkan pendidikan maritim dan agraia.
Pendidikan bisa berjalan jika alokasi dana lebih focus pada;
kesejahteraan guru
infrastuktur
fasilitas, seperti buku
kurikulum
saya melihat bahwa panitia ini cukup jeli mengaitkan pendidikan dengan politik dan ekonomi


Musyawarah Wilayah BEM PTNU Se-Nusantara, Wilayah Jabodetabek, Banten, jawa barat, Sumatera dan Kalimantan.
Dalam musyawarah ini dibagi menjadi 4 (empat) komisi yaitu:
1. Komisi Maritim (A)
2. Komisi Agraria (B)
3. Komisi Ekonomi Politik (C)
4. Komisi Pendidikan NU (D)
Hasil dari komisi ini memunculkan beberapa poin rekomendasi untuk beberapa elemen yakni; Pemerintah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PP. LP. Ma’arif NU dan Asisiasi Perguruan TInggi NU (APTINU). Adapun isi Rekomendasi tersebut terlampir dalam Rekomendasi Musyawarah Wilayah BEM PTNU Se-Nusantara, Wilayah Jabodetabek, Banten, jawa barat, Sumatera dan Kalimantan

Closing Ceremony :
Penutup acara ini ditutup oleh Bapak Wawan Djunaidi M.A. (Ketua I STAINU Jakarta).